Sistem Informasi Manajemen

Oleh: Maeny Risdhi
BAB I
PENDAHULUAN

               SIM ( Sistem Informasi Manajemen ) sebenarnya adalah system yang memberikan infoemasi untuk digunakan dalam pembuatan keputusan guna menyelesaikan masalah bagi para penggunanya. Manajer membuat banyak keputusan untuk mengatasi masalah. Pemecahan masalah dicapai melalui empat tahapan dasar dan mempergunakan kerangka berfikir seperti model system perusahaan yang umum dan model lingkungan.
               Dengan mengikuti pendekatan system untuk menyelesaikan masalah, manajer melihat system secara keseluruhan. Proses pemecahan masalah terdiri atas empat elemen dasar yaitu standar informasi, batasan, dan solusi alternatif. Jika proses ini diikuti pemilihan alternative yang terbaik tidak selalu dicapai melalui analisis logis saja, dan penting untuk membedakan antara permasalahan dan gejala. Masalah memiliki struktur yang beragam, dan keputusan untuk menyelesaikannya dapat terprogram maupun tidak terprogram.
               Konsep system pendukung pengambilan keputusan DSS ( Decision Support System ), awalnya ditujukan pada masalah – masalah yang setengah terstruktur. Kecerdasan buatan dapat menjadi salah satu komponen DSS. Dengan menambahkan basis pengetahuan dan mesin inferensi, DSS dapat memberikan saran solusi masalah kepada manajer. Jika groupware ditambahkan ke DSS  tersebut akan menjadi system pendukung pengambilan keputusan kelompok GDSS ( Group Decision Support System ). GDSS dapat diletakan di beberapa tempat yang berbeda agar kondusif terhadap pemecahan masalah kelompok.







BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengambilan Keputusan
1.   Pengertian Keputusan
Keputusan yaitu merupakan suatu pemecahan masalah sebagai suatu hukum situasi yang dilakukan  melalui pemilihan satu alternatif dari bberapa alternatif.
2.   Pengertian Pengambilan Keputusan
a.    Menurut George R. Terry
Pengambilan keputusan merupakan pemilihan alternatif perilaku atau kelakuan tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada
b.    Menurut James A.F. Stoner
Pengambilan keputusan merupakan proses yang digunakan untuk memilih suatu tindakan sebagai cara pemecahan masalah.
         Dari pengertian pengambilan keputusan yang dikemukakan oleh para ahli maka dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan merupakan suatu proses pemilihan alternatif terbaik dari beberapa alternatif secara sistematis untuk ditindaklanjuti atau digunakan sebagai suatu cara pemecahan masalah.

B.  FUNGSI PENGAMBILAN KEPUTUSAN
            Pengambilan keputusan sebagai suatu kelanjutan dari cara pemecahan masalah memiliki fungsi antara lain sebagai berikut:
a.    Pangkal pemulaan dari semua aktivitas manusia yang sadar dan terarah, baik secara individual maupun secara kelompok, baik secara intitusi maupun secara organisasional.
b.    Sesuatu yang bersifat futuristic, artinya bersangkut paut dengan hari depan, masa yang akan datang, dimana pengaruhnya berlangsung cukup lama.



C.  TUJUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Tujuan pengambilan keputusan dapat dibedakan atas dua, yaitu:
a.    Tujuan yang bersifat tunggal
Tujuan ini terjadi apabila keputusan yang dihasilkan hanya menyangkut satu masalah, artinya bahwa sekali diputuskan, tidak aka nada kaitannya dengan masalah lain.
b.    Tujuan yang bersifat ganda
Tujuan ini terjadi apabila keputusan yang dihasilkan itu menyangkut lebih dari satu masalah, artinya bahwa satu keputusan yang diambil itu sekaligus memecahkan dua masalah atau lebih, yang bersifat kontradiktif atau yang bersifat tidak kontradiktif.

D.  UNSUR – UNSUR PENGAMBILAN KEPUTUSAN
            Agar pengambilan keputusan lebih terarah, maka perlu diketahui unsure-unsur atau komponen-komponen dari pengambilan keputusan tersebut. Unsur-unsur atau komponen – komponen dari pengambilan keputusan tersebut antara lain:
a.    Tujuan dari pengambilan keputusan
b.    Identifikasi alternatif-alternatif keputusan untuk memecahkan masalah.
c.Perhitungan mengenai factor-faktor yang tidak dapat diketahui sebelumnya atau diluar jangkauan manusia.
d.    Sarana atau alat untuk mengevaluasi atau mengukur hasil dari suatu pengambilan keputusan.

E.  DASAR – DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Menurut George R. Terry dasar-dasar pengambilan keputusan yang berlaku adalah sebagai berikut:
a.    Intuisi
Pengambilan keputusan ini berdasarkan atas intuisi atau perasaan memiliki sifat subjektif, sehingga mudah terkena pengaruh.
b.    Pengalaman
Pengambilan keputusan yang didasarkan pada pengalaman baik dari diri sendiri maupun dari orang atau intitusi lain dan banyak memiliki manfaat. Hal ini dikarenakan pengalaman seseorang dapat memperkirakan keadaan sesuatu, dapat memperhitungkan untung ruginya, baik-buruknya keputusan yang akan dihasilkan. Karena pengalaman seseorang yang menduga masalahnya walaupun hanya dengan melihat sepintas saja mungkin sudah dapat menduga penyelesaiannya.
c.    Fakta
Pengambilan keputusan ini diambil berdasarkan fakata yang ada. Pengambilan keputusan yang didasarkan pada fakta akan dapat memberikan keputusan yang sehat, solid, dan baik.
d.    Wewenang
Pengambilan keputusan ini dilakukan berdasarkan wewenang dan biasanya dilakukan oleh seorang pimpinan kepada bawahannya atau orang yang lebih tinggi kedudukannya kepada orang yang lebih kedudukannya.
e.    Rasional
Pengambilan keputusan yang berdasarkan rasional, keputusan yang dihasilkan bersifat objektif, logis, lebih transparan, konsisten untuk memaksimalkan hasil dalam batas kendala tertentu, sehingga dapat dikatakan mendekati kebenaran atau sesuai dengan yang diinginkan.

F.   FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
            Menurut George R. Terry, faktor-faktor yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
a.    Hal-hal yang berwujud dan tidak berwujud, yang emosional maupun yang rasional.
b.    Tujuan organisasi
Setiap keputusan nantinya harus dapat dijadikan sebagai bahan dalam pencapaian tujuan dari organisasi.
c.    Orientasi.
Keputusan yang diambil tidak boleh memiliki orientasi kepada diri pribadi, tetapi harus lebih berorientasi kepada kepentingan organisasi.
d.    Alternatif-alternatif tandingan.
Jarang sekali ada satu pilihan yang betul-betul memuaskan, karenya harus dibuat alternatif-alternatif tandingan.
e.    Tindakan.
Pengambilan keputusan merupakan tindakan mental, karenanya harus diubah menjadi tindakan fisik.
f.     Waktu.
Pengambilan keputusan yang efektif memerlukan waktu dan proses yang lebih lama.



g.    Kepraktisan.
      Dalam pengambilan keputusan diperlukan pengambil keputusan yang praktis untuk memperoleh hasil yang optimal atau lebih baik.
h.    Pelembagaan.
Setiap keputusan yang diambil harus dilembagakan, agar dapat diketahui tingkat kebenarannya.
i.      Kegiatan berikutnya.
Setiap keputusan itu merupakan tindakan permulaan dari serangkaian mata rantai kegiatan berikutnya.

G.  JENIS – JENIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN
1.    Berdasarkan programnya, pengambilan keputusan dapat dibedakan menjadi 2 kelompok diantaranya:
a.    Pengambilan Keputusan Terprogram.
            Pengambilan keputusan ini merupakan pengambilan keputusan yang sifatnya rutinitas, berulang-ulang, dan cara menanganinya telah ditentukan. Pengambilan keputusan yang terprogram ini digunakan untuk menyelesaikan masalah yang terstruktur melalui prosedur, aturan, dan kebijakan.
b.    Pengambilan Keputusan Tidak Terprogram.
            Pengambilan keputusan ini merupakan pengambilan keputusan yang sifatnya tidak rutinitas dan mempunyai sifat unik sehingga memerlukan pemecahan yang khusus. Pengambilan keputusan ini digunakan untuk menyelesaikan masalah yang tidak terstruktur.
2.    Berdasarkan lingkungannya, keputusan dapat dibedakan menjadi 4 kelompok yaitu:
a.    Pengambilan Keputusan dalam Kondisi Pasti.
Merupakan suatu pengambilan keputusan dimana berlangsung hal-hal sebagai berikut:
Ø  Alternative yang dipilih hanya memiliki satu konsekuensi.
Ø  Keputusan yang diambil didukung oleh informasi sehingga dapat diramalkan secara akurat hasil dari tindakan yang dilakukan.
Ø  Mengetahui apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang.



b.    Pengambilan Keputusan dalam Kondisi Beresiko.
Merupakan suatu pengambilan keputusan dimana berlangsung hal-hal sebagai berikut:
Ø  Alternative yang dipilih mengandung lebih dari satu kemungkinan hasil.
Ø  Pengambilan keputusan memiliki lebih dari satu alternative tindakan.
Ø  Teknik pemecahannya menggunakan konsep probabilitas.

c.    Pengambilan Keputusan dalam Kondisi Tidak Pasti.
Merupakan pengambilan keputusan dimana:
Ø  Tidak diketahui sama sekali hal jumlah kondisi yang mungkin timbul serta kemungkinan-keungkinan munculnya kondisi-kondisi tersebut.
Ø  Hal yang akan diputuskan biasanya relative belum pernah terjadi.
Ø  Teknik pemecahannya adalah menggunakan beberapa metode antara lain metode maximin, metode maximax, metode laplace, metode relaisme dibantu dengan hasil table.

d.    Pengambilan Keputusan dalam Kondisi Konflik.
Merupakan pengambilan keputuan dimana:
Ø  Kepentingan dua atau lebih pengambilan keputusan saling bertentangan dalam situasi persaingan.
Ø  Pengambilan keputusan bertindak sebagai pemain dalam suatu permainan.
Ø  Teknik pemecahannya adalah dengan menggunakan teori permainan.

H.   PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Secara garis besar proses pengambilan keputusan terdiri atas tiga tahap antara lain:

1.    Penemuan Masalah.
Tahap ini merupakan tahap dimana harus didefinisikan dengan jelas sehingga perbedaan antara maslah dan bukan masalah atau issu menjadi jelas sehingga tidak menimbulkan kesalah pahaman.

2.    Pemecahan Masalah.
Tahap ini adalah suatu tahap untuk menyelesaikan permasalahan yang sudah jelas, untuk memecahkan masalah yang ada maka dapat diambil beberapa langkah untuk menyelesaikannya diantaranya:
a.    Identifikasi alternatif-alternaif keputusan untuk memecahkan masalah.
b.    Identifikasi peristiwa-peristiwa di masa yang akan datang.
c.    Pembuatan sarana untuk mengevaluasi.
d.    Pemilihan dan penggunaan model pengambilan keputusan.

3.    Pengambilan Keputusan.
Keputusan yang diambil adalah berdasarkan pada keadaan lingkungan atau fakta, seperti kondisi pasti, kondisi beresiko, kondisi tidak pasti, dan kondisi konflik.

I.     PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDIS BERISIKO.
            Risiko tidak mungkin dihilangkan 100%, tetapi hanya dapat diminimalkan atau dibuat sekecil mungkin sampai pada batas-batas tertentu, yaitu dengan jalan mengelola risiko secara baik atau manajemen risiko. Untuk mengelola risiko tersebut maka diperlukan hal – hal sebagai berikut:
1.    Pengetahuan atau ilmu yang menyangkut hal-hal seperti:
a.    Jenis-jenis risiko
Ada beberapa jenis risiko diantaranya:
Ø  Risiko Dinamis
Risiko Dinamis merupakan risiko yang berhubungan dengan dinamika atau perubahan keadaan ekonomi. Risiko dinamis dapat berupa risiko manajemen, risiko politik, risiko inovasi.
Ø  Risiko Statis
Risiko Statis merupakan risiko yang berhubungan dengan keadaan ekonomi yang statis seperti risiko fundamental, risiko khusus, risiko murni, risiko spekulatif, risiko perorangan, dan risiko kebendaan.

b.    Sumber risiko
Ø  Masyarakat ( Risiko Sosial ), berupa tindakan orang-orang yang menciptakan kejadian yang menyebabkan terjadinya penyimpagan yang merugikan dari harapan kita.
Ø  Fisik ( Risiko Fisik ), berupa fenomena alam dan kesalahan manusia.
Ø  Ekonomi ( Risiko Ekonomi ), berupa keadaan ekonomi yang mungkin mengalami perubahan atau tidak.


c.    Karakteristik risiko
Ø  Langsung
Ø  Tidak langsung
Ø  Tanggung gugat
Ø  Perbuatan oknum tertentu yang dapat menimbulkan kerugian.

2.    Cara penanganan risiko.
Penyelesaian pengambilan keputusan yang mengandung reiko, dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan atau cara, yaitu dengan cara:

a.    Penentuan Nilai Harapan.
            Nilai Harapan merupakan jumlah dari nilai – nilai kemungkinan yang diharapkan terjadi terhadap probabilitas masing – masing dari suatu kejadian yang tidak pasti. Pengambilan keputusan dengan metode ini, selalu diusahakan untuk memilih keputusan dengan nilai harapan yang maksimum.

b.    Nilai Kesempatan yang Hilang.
            Nilai kesempatan yang hilang adalah sejumlah pay off yang oleh karena tidak dipilihnya suatu alternative atau tindakan dengan pay off terbesar bagi kejadian tidak pasti yang sebenarnya terjadi. Untuk menentukan keputusan berdasarkan nilai kesempatan yang hilang, secara rasional dipilih dari nilai EOL ( Expected Opportunity Loss ) yang terkecil. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari rasa penyesalan atau ketidakpuasan di kemudian hari.
            Untuk menghitung kesempatan yang hilang setiap peristiwa pertama kali adalah mengidentifikasi tindakan terbaik untuk setiap peristiwa kemudian mengurangkan pay offnya dengan pay off peristiwa lainnya.








J.   MEMILIH SOLUSI YANG TERBAIK
            Pemilihan solusi yang terbaik dapat dicapai dengan berbagai cara. Menurut Herry Mintzberg seorang ahli teori manajemen mengungkapkan ada tiga pendekatan untuk memilih solusi yang terbaik yaitu:

a.    Analisis.
Evaluasi atas pilihan – pilihan secara sistematis, dengan mempertimbangkan konsekuensi pilihan – pilihan tersebut pada Tujuan organisasi.

b.    Penilaian.
Proses pemikiran yang dilakukan oleh seorang manajer.

c.    Penawaran.
Negoisasi antara beberapa manajer.
































BAB III
P E N U T U P
v  KESIMPULAN
            SIM ( Sistem Informasi Manajemen ) sebenarnya adalah system yang memberikan infoemasi untuk digunakan dalam pembuatan keputusan guna menyelesaikan masalah bagi para penggunanya. Manajer membuat banyak keputusan untuk mengatasi masalah. Dengan mengikuti pendekatan system untuk menyelesaikan masalah, manajer melihat system secara keseluruhan. Proses pemecahan masalah terdiri atas empat elemen dasar yaitu standar informasi, batasan, dan solusi alternatif.
            Pengambilan keputusan yang dikemukakan oleh para ahli maka dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan merupakan suatu proses pemilihan alternatif terbaik dari beberapa alternatif secara sistematis untuk ditindaklanjuti atau digunakan sebagai suatu cara pemecahan masalah.
Risiko tidak mungkin dihilangkan 100%, tetapi hanya dapat diminimalkan atau dibuat sekecil mungkin sampai pada batas-batas tertentu, yaitu dengan jalan mengelola risiko secara baik atau manajemen risiko.























DAFTAR PUSTAKA

M. Iqbal Hasan.1999.Pokok-Pokok Materi Statistik 2 ( Statistik Inferensi ).Jakarta:Bumi Aksara.
Sri Mulyono.1996.TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN.Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Azar Kasim.1995.Teori Pembuatan Keputusan.Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Ibnu Syamsi.1995.PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN SISTEM INFORMASI.Jakarta: Bumi Aksara.
McLeod,Jr Raymond.2008.Sistem Informasi Manajemen.Jakarta:Salemba Empat.











Komentar