Aku selalu suka debar jantungmu, sesuatu yang ku simak di balik lingkar pelukku…
Mencintaimu adalah sebuah kebetulan yang disengaja oleh Tuhan.
Aku sedang mencintaimu, persis seperti kemarin.
Lalu Tuhan menciptakan pagi, bersama patahan-patahan angin, menegaskan kehilangan demi kehilangan..
Kita menghabiskan waktu dengan sesuatu yg sia-sia, berusaha menutup rindu yang sebenarnya sudah telanjang bulat.
Dan kamu adalah debar yg selalu ingin ku dengar, di tengah riuh kota yg hingar-bingar..
Setelah hujan, kita kembali menghitung malam yg berkurang, memacu rindu di atas tanah yg basah.
aku suka membaca garis-garis senja di matamu, hal yg selalu ingin ku lakukan berlama-lama.
Aku mengenalmu sebagai sesuatu yg hinggap, menetap.
Sepotong pagi, dan aku baru saja menukar doa, dengan hal-hal kecil yang bisa membuatmu tersenyum.
Aku selalu ingin tersesat bersamamu, di sebuah kota kecil, di mana hujan turun sebagai bola-bola.
Menyebut namamu semacam doa, sesuatu yang membuatku terus berdebar setelahnya.
Lupakan waktu, biarkan musim menua, hingga tak terhitung lagi, berapa banyak senja yang sudah kita baca
Aku ingin punya banyak waktu, untuk melihatmu tersenyum seperti itu.
Lalu menarilah bersama cinta, bersama luka, dan hal-hal yang membuat kita saling menjaga…


Komentar