Semua Sayang Kamu

      Ketika jabang bayi yang masih merah itu menangis, Nuraini secara refleks masuk ke ruang perawatan bayi lalu mengambil bayi di boks no. 1. Bayi itu kemudian dibawa ke tempat tidur untuk disusui. Namun tindakan Nuraini itu berbuntut panjang dan melahirkan kasus yang menghebohkan karena menjadi sorotan media massa di Indonesia lebih dari satu tahun. Pasalnya, ada pasangan Suripno dan Kartini yang merasa bayi di boks no. 1 itu anak mereka. Walau perawat membenarkan bayi di boks no. 1 adalah bayi Kartini, Nuraini tetap tak goyah. Maka kasus itu bergulir ke pengadilan. Hasil pembuktian di pengadilan, darah bayi yang diperebutkan itu AB. Sementara golongan darah pasangan Nuraini dan suaminya sama-sama O. Menurut rumus, pasangan yang sama-sama golongan darah O hanya bisa melahirkan bayi dengan golongan darah O. Artinya bayi yang diperebutkan mustahil lahir dari rahim Nuraini. Kasus ini bahkan pernah diangkat ke layar putih dan diputar di RCTI. Judul filmnya Dewi & Cipluk: Semua Sayang Kamu. Dewi adalah anak yang diperbutkan sementara bayi yang ”tidak diakui” diberi nama Cipluk. Setelah 19 tahun berlalu, apa yang terjadi? Nuraini-–yang kalah di pengadilan-–baru mau mengambil Cipluk setelah usia bayi itu memasuki usia 1 tahun, 6 bulan, 15 hari. "Hati saya tetap yakin Dewi anak saya," ujarnya saat tampil di Kick Andy. Setelah berpisah 19 tahun, apa yang terjadi ketika Nuraini dan Dewi dipertemukan? Kasus Dewi dan Cipluk itu ternyata tidak memberi pelajaran kepada kita akan trauma yang dialami para orangtua dan bayi-bayi yang tertukar. Nuraini, misalnya, sampai sekarang hidup dalam mimpi tentang Dewi yang tetap diyakininya sebagai darah dagingnya. Sementara Cipluk--yang kini sudah berganti nama dan menutup diri--hidup dalam perasaan sebagai anak yang ”tidak diinginkan kehadirannya”. Peristiwa demi peristiwa bayi tertukar tetap saja terjadi. Baru-baru ini di Medan terjadi lagi kasus yang sama. Dahniar, yang ketika hendak menyusui bayinya, terkejut manakala melihat sang bayi sudah raib. Menurut suster rumah sakit, sang bayi sudah diambil kerabat Dahniar. Ternyata bayi tersebut terbawa oleh Deslina pasien yang juga melahirkan pada hari yang sama. Setelah melalui proses pengujian darah, terbukti golongan darah bayi memang berbeda. Maka Deslina akhirnya mengembalikan bayi yang dibawanya dan menerima bayi yang tertinggal di rumah sakit. Persoalan selesai? Ternyata belum. Dahniar dan suaminya, menolak menerima bayi yang dikembalikan itu walau dari golongan darah diyakini anak itu anak mereka. "Kami tetap ingin dilakukan tes DNA dulu," ujar Akmuri, yang mencurigai adanya perdagangan bayi dalam kasus bayi ini. Tapi, yang mengejutkan, ketika tampil di Kick Andy, baik Akmuri maupun Dahniar mengaku terasa ada hubungan emosional yang kuat dengan bayi yang diperlihatkan gambarnya oleh Andy F. Noya. "Saya merasakannya. Saya yakin itu anak saya. Wajahnya juga mirip anak saya yang lain," ujar ayah sembilan anak ini dengan suara bergetar. "Saya ingin secepatnya membawa dia pulang," Dahniar menimpali, sembari matanya berkaca-kaca menatap wajah bayi di video yang diputar di studio. Lalu, mengapa tidak diambil saja? "Saya tetap ingin agar kasus ini diproses secara hukum dulu karena saya duga ada perdagangan bayi," Akmuri bersikukuh. Maka tinggalah bayi yang sudah berusia empat bulan itu harus tetap tinggal di rumah sakit dalam perawatan para suster di rumah sakit, dan jauh dari dekapan dan kasih sayang orangtuanya.

Komentar