Untukmu yang Sebenarnya Ada, Hanya Belum Terlihat Saja


Apa kabar kamu yang akan menjadi tulang rusukku?... Bagaimana dengan harimu?...

Aku disini baik-baik saja masih dengan kesibukanku seperti biasa. Taukah kamu?... aku mulai bosan dengan hari-hariku disini, menjalani rutinitas yang selalu sama. Tapi aku akan terus berusaha sekuat tenaga untuk menjalani hariku disini, sampai waktu dimana pertemuan kita kelak entah kapan dan dimana dan dengan cara yang seperti apa sang pencipta mengaturnya. Terkadang aku disini dengan kesendirianku melamunkan pertemuan kita kelak. Rasanya lucu membayangkan seperti apa tingkah kita nanti.

Untukmu yang sosoknya masih terselimut dalam kabut rahasia yang sebenarnya ada hanya belum terlihat saja, yang diciptakan sang pencipta untukku. Aku disini akan terus memperbaiki dan menata diriku, agar kelak layak bersanding disisimu. Oleh karnanya bersabarlah dan jaga hatimu, karna kau tak sendiri. Meski tak bersama sebenarnya kita saling berdampingan hanya waktu yang belum tepat saja yang mempertmukan. Bersabarlah menunggu waktu yang tepat itu, begitupula diriku akan bersabar menanti hari itu. Menunggu hari indah yang telah direncanakan sang pencipta untuk pertemuan kita yang berkesan dan tak akan terlupakan.

Do’a ku akan selalu menyertaimu di setiap sujudku.

Dariku, bayanganmu yang masih belum terlihat.

By: Maeny Risdhi

Komentar